Sabtu, 16 April 2016

Serat Batang dan Daun



KATA PENGANTAR

           
Alhamdulillah puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah swt, karena hanya dengan rahmat dan karunianya, kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “serat batang dan daun” ini. Shalawat serta salam tidak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita, Rasulullah Muhammad SAW sebagai pembawa revolusioner sejati, beserta keluarga, para sahabat dan umatnya sampai hai kiamat. Amin.
            Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Tekstil. Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari peran dan sumbangsih pemikiran serta intervensi dari banyak pihak. Karena itu dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan makalah ini yang tidk dapat kami sebutkan satu persatu.
            Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan sehingga kritis dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga tulisan ini bermanfaat. Amin






Makassar 02 Maret 2016
Penulis,









DAFTAR ISI


Sampul......................................................................................................................................
Kata pengantar....................................................................................................................... 1
Daftar isi................................................................................................................................ 2
BAB I Pendahuluan.............................................................................................................. 3
A.    Latar Belakang........................................................................................................... 3
B.     Rumusan masalah...................................................................................................... 3
C.     Tujuan penulisan........................................................................................................ 3
BAB II Pembahasan.............................................................................................................. 4
A.    Serat Batang.............................................................................................................. 4
B.     Serat Daun................................................................................................................. 11
BAB III Penutup................................................................................................................... 15
A.    Kesimpulan................................................................................................................ 15
B.     Saran.......................................................................................................................... 15
Daftar Pustaka....................................................................................................................... 16












BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Serat alami meliputi serat yang diproduksi oleh tumbuh-tumbuhan, hewan, dan proses geologis. Serat jenis ini bersifat dapat mengalami pelapukan. Serat alami dapat digolongkan menjadi : Serat Selulosa, Serat Protein, Serat Mineral.
Serat tumbuhan/serat pangan biasanya tersusun atas selulosa, semiselulosa, dan kadang-kadang mengandung pula lignin. Sifat umum serat yang dari selulosa adalah mudah menyerap air (higroskopis), mudah kusut, dan jika dilakukan uji pembakaran menimbulkan bau dan arang seperti terbakar. Contoh dari serat jenis ini yaitu katun dan kain rami. Serat tumbuhan digunakan sebagai bahan pembuat kertas dan tekstil.
Serat selulosa dapat berasal dari :
a)          Batang, seperti : serat flax (linen), henep, jute, kenaf, sunn, rami, dll.
b)          Buah, seperti : serat serabut kelapa.
c)          Daun, seperti : Abaca (Manilla), henequen dan sisal, dll.
d)         Biji, seperti : serat kapas dan kapok.
B.       Rumusan Masalah
a.       Apa yang dimaksud Serat batang dan jenis serat batang ?
b.      Apa yang dimaksud Serat daun dan jenis serat daun ?

C.       Tujuan
a.       Agar pembaca atau penulis mengetahui Serat Batang dan jenis-jenis serat batang.
b.      Agar pembaca atau penulis mengetahui serat daun dan jenis-jenis serat daun.









BAB II
PEMBAHASAN

1.        SERAT BATANG
A.      Serat Flax

Flax adalah serat yang diambil dari batang Linum Usitatissium. Tinggi tanaman flax 1-1,25 meter dengan diameter batangnya kira-kira 0,25-0,38 cm. Flax adalah tanaman tahunan yang dapat tumbuh disegala cuaca dan keadaan tanah. Panenan tanaman flax dikerjakan dengan cara mencabut tanaman dengan tangan ataupun dengan mesin. Serat-serat batang flax berkelompok menjadi satu dibawah kulit batang. Masing-masing serat dipadukan oleh zat yang disebut pectin, malam dan gon. Untuk menguraikannya, maka pectin tersebut harus dilarutkan dengan pertolongan bakteri pembusuk. Peristiwa ini disebut pembusukan/retting.


Pembusukan merupakan suatu proses yang sangat penting dalam produksi flax. Proses ini dapat dilakukan dipeladangan yang disebut pembusukan embun, dan di sungai atau di tangki-tangki yang diberi bakteri. Proses pemisahan serat merupakan proses memisahkan bagian kayu dengan kelompok serat. Batang dilakukan pada rol-rol bergerigi sehingga batang patah-patah dan bagian kayunya dipisahkan secara mekanik. Selanjutnya serat disisir kayu atau baja untuk memisahkan serat pendek dan membuat seratnya lebih terasa lembut. Tetapi karena sifat serat flax senang berkumpul maka beberapa bagian akan patah dan lainnya akan memberikan benang yang tidak rata, yakni satu bagian benang yang tebal dan bagian lainnya tipis.
Gambar A-1 Contoh tanaman batang Linum Usitatissium.
Ini merupakan karakteristik kain dari sert flax. Kumpulkan serat flax yang panjang disebut line. Sifat Serat Flax yaitu, sbb :
         Serat flax lebih kuat dibandingkan serat selulosa lainnya, tetapi kurang elastic dan kurang lemas.
         Moisture regain 7-8% (pada kondisi standar)
         Komposisi serat flax dua kali serat kapas.
         Mudah kusut, karenanya ketika dala penyetrikaan harus dalam keadaan lembab
         Pegangan, kekuatan dan bundle serat yang menebal dan menipis sehingga dapat      memberikan tekstur tertentu pada kainnya.
         Serat flax berwarna keabu-abuan jika proses pembusukan dilakukan dengan embun, tetapi warna menjadi kekuning-kuningan dengan proses pembusukan dengan air.
         Serat ini digunakan untuk kain pakaian tekstil dan lenan rumah tangga, seperti benang jahit, jala dan pipa pemadam kebakaran.
B.       Serat Henep

Henep adalah serat yang diperoleh dari batang tanaman Cannabis sativa. Serat henep telah digunakan sejak zaman pra sejarah di Asia dan Timur Tengah. Saat ini negara utama penghasil henep adalah Rusia, Italia dan Yugoslavia. Tanaman Henep menghasilkan cairan yang mengandung narkotik marijuana, sehingga dibeberapa daerah penanaman henep dilarang.
             

Tanaman Henep adalah tanaman tahunan, yang batangnya mempunyai ukuran diameter 1,25 cm, tingginya 2,5-3 meter. Henep tumbuh ditanah lumpur berpasir yang cukup subur, gembur dan dapat mengalirkan air dengan baik. Penanaman dalam bentuk biji, dalam bentuk barisan. Penuaian dilakukan apabila daun bagian bawah mulai menguning yaitu 80-90 hari. Pembusukan dapat dilakukan dengan cara pembusukan embun, pembusukan air atau pembusukan salju. Setelah dibusukkan kemudian batang dikeringkan seperti halnya pada serat flax.
Sifat serat Henep :
·         Komposisinya : 75% selulosa, 17% hemi-selulosa, 0,9% pectin, 3,6% lignin, zat-zat yang larut dalam air 2,7%, lilin 0,8%.
·         Warnanya sangat muda dan berkilau, tetapi pada umumnya serat berwarna abu-abu pucat kekuning-kuningan, kehijau-hijauan atau coklat, bergantung pada cara pemisahannya.
·         Kekuatan serat henep sama dengan serat flax. Henep digunakan untuk tali-temali, karung dan kanvas.
C.       Serat Jute


Jute adalah serat yang didapat dari kulit batang tanamanan Corchorus capsularis dan Corchorus olitorius. Serat jute telah dikenal sejak zaman Mesir kuno, dan berasal dari India dan Pakistan. Tanaman jute yang ditanam untuk diambil seratnya mempunyai batang kecil, tinggi lurus. Tinggi pohon jute antara 1,5 meter-4,8 meter dan diameter batang 1,25 cm-2 cm. Daun-daunnya terutama terdapat pada bagian atas pohon.




Gambar 1-1. C Proses Pembusukan Batang.  
Gambar 1-2. C Batang Corchorus capsularis dan Corchorus olitorius
Komposisi serat jute :
Selulosa .................................................................. 71%
Lignin ..................................................................... 13%
Hemi selulosa ......................................................... 13%
Pektin ..................................................................... 0,2%
Zat-zat lain yang larut dalam air ............................ 2,3%
Lemak dan lilin ...................................................... 0,5%
Sifat serat jute :
         Serat jute mempunyai kekuatan dan kilau sedang.
         Seratnya kasar sehingga membatasi kehalusan benang
         Higroskopis
         Moisture regain 12,5%
            Penggunaan serat jute sebagai bahan pembungkus dan karung, sebagai tekstil industri pelapis permadani, isolasi listrik, tali-temali, terpal, dan bahan untuk atap. Tetapi untuk jenis makanan tertentu jute tidak baik dipergunakan sebagai bahan pembungkus karena bulu-bulu yang putus akan mengotori makanannya.
D.      Serat Sunn


Serat sun adalah serat yang didapat dari batang tanaman Crotalaria Juncea. Negara penghasil sunn adalah India dan Pakistan. Tanaman sunn tingginya 2,5-3 meter dan diameternya 1,25-1,8 cm. Seratnya berwarna sangat muda dan berkilau.
 
Gambar 1-1. D Serat Sunn
Komposisi serat sunn adalah :
Selulosa ............................................ 80%
Pectin ................................................ 6,4%
Zat-zat yang larut dalam air ............. 2,8%
Air .................................................... 9,6%
Lilin dan lemak ................................. 0,6%
Abu .................................................. 0,6%
Serat sunn tahan terhadap jamur dan mikroorganisme. Penggunaannya untuk tali-temali, kertas, jala, dan karung.
 

Gambar 1-2.D Tanaman Crotalaria Juncea
E.       Serat Kenaf
 
Serat kenaf adalah serat yang diambil dari batang tanaman Hibiscus cannabinus. Negara penghasil kenaf India dan Pakistan. Tinggi batang kenaf 2,5-3,75 meter dan diameter 1,25 cm. Serat ini berwarna sangat muda dan berkilau seperti jute. Kekuatannya sama sseperti jute. Kenaf digunakan untuk tali-temali, kanvas, dan karung.
Gambar Tanaman Hibiscus cannabinus.


F.        Serat Rami


Rami adalah serat yang diperoleh dari batang tanaman Boehmeria nivea. Rami telah digunakan sejak 5000-3300 sebelum masehi didaerah China sebagai pembungkus mummy. Negara penghasil rami adalah China, Taiwan, Filipina, Jepang dan Amerika serikat. Pohon rami mempunyai batang yang tinggi, kecil dan lurus dengan tinggi batang 1,5-2,5 meter dan diameter 1,25-2. Rami merupakan tanaman yang berumur panjang.



Gambar Batang dan Daun tanaman Boehmeria nivea.
Komposisi serat rami adalah :
Selulosa ................................................... 75%
Hemi selulosa .......................................... 16%
Pectin ....................................................... 2%
Lignin ...................................................... 0,7%
Zat-zat yang larut dalam air .................... 6%
Lilin dan lemak ....................................... 0,3%
            Serat rami berwarna sangat putih, berkilau dan tidak berubah warnanya karena sinar matahari. Serat rami tahan terhadap bakteri dan jamur. Kekuatan seratnya lebih tinggi dibandingkan dengan serat alam lainnya yaitu 3-9gr/denier. Mulurnya 3-4%. Serat rami bersifat getas karenanya dalam bentuk kain mudah sobek, dan serat ini tidak mudah mengkeret. Serat rami digunakan sebagai jala, kanvas, tali temali.
G.      Serat Pelepah Pisang

Serat yang diperoleh dari batang atau pelepah pisang Musa paradisiaca. Biasanya dipilih pisang batu yang mempunyai kekuatan tinggi dan kilau warna yang baik, panjang serat sampai 2 meter, proses pengerjaannya manual dan setelah ditenun bisa dibuat baju, selendang, tas, tempat vas, sandal dan lain sebagainya.


 


Gambar Tanaman Musa paradisiaca
H.      Serat Enceng Gondok
      
Serat yang diperoleh dari batang tanaman air enceng gondok (Eichhornia crassipes solms), yang diperoleh dengan cara tanaman enceng gondok dipotong 10 cm dari akar dan 10 cm dari daun. Serat berwarna coklat, kuat, tahan panas dan tahan cuci. dapat digunakan sebagai bahan baku kerajinan dan media batik.


Gambar Tanaman air enceng gondok (Eichhornia crassipes solms).

Gambar produksi Tanaman
Serat Enceng Gondok














2.        SERAT DAUN
A.      Serat Abaka

Serat abaka adalah serat yang diperoleh dari daun tanaman Musa Textilis, salah satu anggota keluarga pisang, yang berasal dari Filipina. Serat daun terdiri dari kelompok-kelompok sel yang ujung-ujungnya saling menempel membentuk benang sepanjang daun. Serat-serat tersebut diikat oleh lapisan sel daun dan oleh getah serta lilin serat. Fungsi serat dalam tanaman ini adalah untuk memberikan kekuatan dan kekakuan pada daun. Batangnya berdiameter 5 cm dan tidak mengandung serat. Batang tersebut dikelilingi oleh pelepah-pelepah daun yang lebar yang saling menumpuk, berbentuk seperti mahkota. Daun muda keluar dari tengah-tengah tanaman. Diameter batang keseluruhan 12,5-30 cm. Pelepah daun mengandung serat lebarnya 20cm-30cm dan panjangnya 1,5-2,5 meter.



Gambar daun tanaman Musa Textilis.
Serat abaka berkilau berwarna putih sampai kuning gading, krem dan coklat muda atau bahkan sampai kehitaman bergantung pada varietas serta letak pelepah batangnya. Serat abaka mempunyai kekuatan yang tinggi, tahan tekukan, dan tahan terhadap air laut.

Komposisi serat abaka :
Selulosa ............................................ 70%
Pectin ................................................ 0,6%
Hemi selulosa ................................... 22%
Lignin ............................................... 6%
Lilin .................................................  0,2%
Zat-zat lain yang larut dalam air ...... 1,8%

Serat abaka digunakan sebagai tali temali. Di filipina serat ini digunakan sebagai pakaian ningrat atau kebesaran, dengan model pakaian wanita pada umumnya berbentuk bolgoun.

B.       Serat Sisal


Sisal adalah serat yang didapat dari daun tanaman Agavensi salana. Negara penghasil sisal adalah Brazilia, Haiti, Mozambique dan Angola. Tanaman sisal mempunyai batang dengan diameter kira-kira 40 cm dan tinggi 90 cm dengan daun berbentuk seperti bilah pedang, tumbuh langsung dari batang membentuk susunan seperti bunga mawar. Daun dewasa berwarna keabu-abuan sampai hijau gelap dengan panjang 120-180cm dan lebar kira-kira 7,5cm pada bagian dasar dan 10-17,5 cm dibagian yang paling lebar serta meruncing dibagian ujungnya.

   Tanaman dapat dituai kira-kira setelah berumur 3 tahun dan dapat menghaslkan serat sampai 7-8tahun. Pemisahan serat dilakukan dengan decortication. Setekah dipisahkan serat dicuci untuk menghilangkan kotoran-kotoran, keudian dikeringkan dibawah sinar matahari. Serat sisal kaku. Sisal mempunyai kekuatan yang baik dan tahan terhadap air laut. Serat sisal dipakai untuk tali temali.

Komposisi serat sisal :
Selulosa ............................................ 73%
Pectin ................................................ 0,9%
Hemi selulosa ................................... 13%
Lignin ............................................... 11%
Lilin dan lemak ................................ 0,4%
Zat-zat lain ....................................... 1,7%

C.       Serat Heneque













Heneque adalah serat yang diperoleh dari daun tanaman Agave fourcroydes. Tanaman ini berasal dari Meksiko, dan seratnya sudah digunakan sejak pra sejarah.
Tinggi batang tanaman 1- 180cm, panjang daun 120-210cm dengan lebar 10cm dan tebal 3,8cm pada bagian dasar dan lebar 10-15cm pada bagian paling lebar yang meruncing kearah ujung dan berduri pada tepi daun. Bentuk tanaman seperti sisal, dan cara penuannya seperti sisal pula. Seratnya berwarna putih berkilau dan mempunyai sifat yang sama seperti sisal.
D.      Serat Nenas

Diperoleh dari daun tanaman Agave sisalana, untuk memperoleh serat ini dengan cara dikerok daunnya, serat putih dan mempunyai kekuatan seperti sutera. Digunakan sebagai bahan sandang dan kerajinan.
















Gambar Daun Tanaman Agave Sisalana

E.       Serat Lidah Mertua


Diperoleh dari serat daun jenis Sansivera trifasciata. Termasuk penemuan serat baru dan mempunyai warna putih, kilau dan kekuatannya seperti sutera. Banyak dimanfaatkan untuk bahan kerajinan dan sandang.





 








Gambar daun jenis Sansivera trifasciata.






BAB III
PENUTUP


A.      Kesimpulan

Serat alami meliputi serat yang diproduksi oleh tumbuh-tumbuhan, hewan, dan proses geologis. Serat jenis ini bersifat dapat mengalami pelapukan. Serat alami dapat digolongkan menjadi : Serat Selulosa, Serat Protein, Serat Mineral. Serat tumbuhan/serat pangan biasanya tersusun atas selulosa, semiselulosa, dan kadang-kadang mengandung pula lignin. Sifat umum serat yang dari selulosa adalah mudah menyerap air (higroskopis), mudah kusut, dan jika dilakukan uji pembakaran menimbulkan bau dan arang seperti terbakar.
                                                                                                                                                Serat Batang terdiri dari serat flax, serat henep, serat jute, serat sunn, serat kenaf , serat rami, pelepah pisang, serat enceng gondok, dll. Seangkan serat Daun terdiri dari serat Abaka, Sisal, Henequea, Serat Nenas, Serat Lidah Mertua, dll.

B.       Saran

Untuk mengetahui lebih dalam mengenai tekstil kita harus mengetahui jenis serat apa saja yang terkandung dalam jenis-jenis kain yang akan di hasilkan dan ketika memilih kain kita dapat memilih yang berkualitas bagus karena kita suah mengetahui jenis serat apa yang digunakan sebagai dasar dalam pembuatan kain. Maka dari itu kita harus lebih memperluas mengkaji mengenai tekstil agar kita mengetahui apa saja yang berhubungan tentang tekstil.








DAFTAR PUSTAKA


http://mome.blogspot.com/2013/02/23-kumpulan-tugas-sekolahnya-raka-bintang -serat bahan pakaian _ tekstil.htm